Bus Terbalik di Tol Purbaleunyi, Kemacetan Parah Tak Terhindarkan
Kecelakaan bus terjadi di ruas Tol Purbaleunyi KM 70+600 arah Jakarta pada Senin dini hari pukul 03.00 WIB. Peristiwa ini menyebabkan kepadatan panjang dan kemacetan yang membuat laju kendaraan tersendat hingga beberapa kilometer. Menurut informasi resmi dari Jasa Marga, untuk mengurangi kepadatan, petugas memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem buka-tutup secara situasional di sekitar titik kecelakaan.
Belum ada keterangan lebih lanjut terkait jumlah korban luka atau jiwa dalam insiden ini. Tim gabungan dari polisi lalu lintas, petugas derek, dan Jasa Marga terus melakukan penanganan dan evakuasi bangkai bus dari badan jalan agar lalu lintas bisa kembali normal. Para pengendara diimbau untuk sabar dan tetap berhati-hati, terutama karena kondisi lalu lintas yang padat dan sempit di sekitar lokasi kejadian.
Saksi mata yang berada di sekitar lokasi menyebut bus tiba-tiba oleng dan terguling di lajur kiri, diduga akibat permukaan jalan licin. Saat kejadian, arus kendaraan masih cukup sepi namun cuaca gelap dan berkabut membuat jarak pandang terbatas. Sejumlah pengendara lain terpaksa mengurangi kecepatan drastis, memperparah kemacetan yang sudah terjadi.
Kemacetan panjang dilaporkan terjadi sejak KM 72 hingga titik kecelakaan. Banyak pengendara terjebak berjam-jam menunggu proses evakuasi. Beberapa pengemudi mengaku terpaksa menepi untuk beristirahat sambil menunggu jalur dibuka kembali oleh petugas.
Pihak kepolisian menyatakan penyelidikan penyebab kecelakaan masih terus dilakukan, termasuk memeriksa kondisi sopir dan kelayakan teknis bus. Polisi juga menghimbau kepada seluruh operator bus dan pengemudi angkutan jarak jauh untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan kondisi fisik pengemudi agar tidak memaksakan perjalanan dalam kondisi lelah.
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan bus di jalan tol yang kerap terjadi terutama pada malam hingga dini hari. Banyak pihak mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan fasilitas pendukung keselamatan berkendara, seperti penerangan dan rambu peringatan di jalur rawan kecelakaan.
Keselamatan di jalan raya tetap menjadi prioritas utama. Pengendara juga diingatkan untuk selalu mematuhi aturan kecepatan, menjaga jarak aman, dan segera menepi jika merasa lelah atau mengantuk, demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.