UIN Walisongo Semarang Pertanyakan Urgensi Kehadiran TNI dan Permintaan Data Mahasiswa

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menyatakan keheranan setelah sejumlah personel TNI hadir dan sempat meminta data pribadi peserta diskusi mahasiswa pada Rabu, 23 April 2025​. Wakil Rektor I Mukhsin Jamil menegaskan bahwa kehadiran TNI sebagai peserta diskusi tidak menjadi masalah, namun langkah meminta data diri tanpa penjelasan yang jelas bertentangan dengan prinsip kebebasan akademik​.

Mukhsin mempertanyakan urgensi pengumpulan data yang tidak relevan dengan tema diskusi, yang membahas sejarah dan kemungkinan kembalinya praktik militerisme di Indonesia. Ia menyebut tindakan tersebut dapat menimbulkan ketakutan dan mengurangi antusiasme mahasiswa dalam berpendapat​. Pihak kampus telah meminta klarifikasi resmi dari pimpinan TNI di wilayah setempat untuk menjelaskan tujuan dan prosedur pengumpulan data tersebut​.

Di sisi lain, Penerangan Kodam IV/Diponegoro dan TNI AD membantah adanya pemaksaan atau intimidasi kepada mahasiswa. Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa personel TNI berada di luar ruangan diskusi dan tidak pernah mengintervensi jalannya acara. Ia menegaskan bahwa TNI AD menghormati otonomi kampus dan hanya hadir atas undangan informal untuk memberikan materi wawasan kebangsaan​.

Kasus ini memicu diskusi di kalangan akademisi tentang batasan peran aparat militer di lingkungan pendidikan tinggi. Beberapa pakar menilai perlu ada pedoman baku mengenai keterlibatan TNI dalam kegiatan kemahasiswaan agar tidak menyalahi fungsi dan tugas lembaga pendidikan. UIN Walisongo kini berencana memperkuat mekanisme internal yang memastikan setiap pihak yang hadir di kampus mengikuti aturan dan etika akademik​.