Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Ukraina Menuntut 30 Hari
Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari untuk merayakan Paskah Ortodoks. Namun, Ukraina menanggapi keras keputusan ini, menilai bahwa perpanjangan gencatan senjata seharusnya lebih lama, yaitu 30 hari, untuk mencapai hasil yang nyata dalam negosiasi damai.
Pengumuman gencatan senjata oleh Putin tersebut didorong oleh upaya untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama antara Rusia dan Ukraina. Namun, bagi Kiev, keputusan Rusia dianggap lebih sebagai strategi politik daripada keinginan nyata untuk mencapai perdamaian. Menurut pihak Ukraina, gencatan senjata tiga hari tidak cukup untuk menghentikan eskalasi kekerasan yang telah menyebabkan ribuan nyawa melayang dan kerusakan besar.
Selain itu, Ukraina menegaskan bahwa tidak akan pernah mengakui aneksasi Rusia terhadap wilayah-wilayah yang telah direbut, termasuk Krimea, yang dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah Ukraina. Respon keras ini menjadi bukti kuat bahwa Ukraina tidak akan tunduk pada tuntutan Rusia yang dianggap sebagai perampasan tanah ilegal.
Sementara itu, Rusia sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk membuka jalur negosiasi dengan Ukraina, dengan syarat bahwa Ukraina mengakui klaim atas lima wilayah yang telah diambil alih oleh Rusia, termasuk Krimea. Rusia menilai pengakuan terhadap wilayah-wilayah tersebut penting sebagai langkah pertama untuk menyelesaikan konflik. Namun, Ukraina dan para pendukungnya di Eropa tetap menegaskan bahwa pengakuan atas aneksasi tersebut tidak akan pernah mereka terima.
Kiev dan sejumlah negara Eropa menilai gencatan senjata yang diumumkan Putin selama Paskah Ortodoks sebagai langkah simbolis belaka. Mereka menuding Putin tidak benar-benar menginginkan perdamaian, melainkan hanya menggunakan momen tersebut sebagai latihan militer untuk melanjutkan operasi militernya. Sebagian pihak juga melihat langkah ini sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan diplomatik di tengah tekanan internasional.
Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa mereka akan terus berjuang untuk mempertahankan integritas wilayahnya dan menuntut penghentian agresi Rusia secara total. Untuk itu, Kiev menyatakan bahwa gencatan senjata yang lebih panjang dan disertai dengan komitmen nyata dari Rusia untuk menghentikan agresi adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang sejati.
Sementara itu, komunitas internasional terus memantau perkembangan konflik ini dengan cermat, dengan harapan bahwa suatu saat akan ada jalan keluar yang dapat membawa perdamaian dan stabilitas bagi Ukraina dan kawasan tersebut.